Keuntungan Obligasi yang Bisa Menjadi Pertimbangan Anda

0 645

Ingin berinvestasi ke dalam obligasi? Apa sih keuntungan yang ditawarkan oleh obligasi sehingga layak untuk dipertimbangkan dalam portofolio investasi Anda? Setidaknya keuntungan obligasi berikut dapat menjadi alasan kuat mengapa instrumen investasi ini dicari oleh banyak investor.

Obligasi merupakan surat utang yang memiliki kupon bunga tertentu yang dibayarkan secara rutin / berkala oleh penerbit obligasi. Setiap instrumen investasi pastinya ada keuntungan / kelebihan, seperti saham dan juga obligasi.

Berikut ini kami akan menjelaskan apa saja keuntungan obligasi yang bisa menjadi alasan terkuat bagi Anda untuk memasukkannya ke dalam portofolio Anda.

1. Memperoleh Pendapatan Tetap

Ini merupakan keuntungan obligasi yang banyak dijadikan alasan utama oleh investor untuk berinvestasi ke dalamnya. Obligasi memberikan fixed income (pendapatan tetap) yang berupa kupon. Ini adalah ciri yang menjadi khas dari obligasi bahwa setiap pemegang obligasi akan memperoleh penghasilan bunga rutin selama masa waktu obligasi berlaku.

Investor mencari keuntungan dari bunga tersebut karena pada umumnya bunga obligasi yang ditawarkan jauh lebih tinggi dari bunga deposito atau suku bunga Bank Indonesia (SBI).

2. Mendapatkan Capital Gain

Tidak hanya pendapatan tetap yang menjadi keunggulan dari obligasi, selanjutnya adalah mendapatkan capital gain (penghasilan modal), yaitu keuntungan dari penjualan obligasi itu sendiri.

Setiap pemilik / pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasinya tersebut. Apabila investor menjual obligasi dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga beli, maka akan mendapatkan selisih dari penjualan yang disebut sebagai capital gain.

3. Sebuah Save Heaven bagi Uang Anda

Keuntungan obligasi selanjutnya yang dapat menjadi alasan berinvestasi ke dalamnya ialah save heaven bagi uang Anda. Perbedaan saham dan obligasi secara sederhana dapat disimpulkan dalam satu frase, yaitu hutang vs. ekuitas.

Obligasi mewakili utang sedangkan saham mewakili kepemilikan atas ekuitas. Perbedaan tersebut menjadikan obligasi unggul yaitu berinvestasi di utang lebih aman dibandingkan investasi ke dalam ekuitas.

Hal ini disebabkan prioritas yang dimiliki oleh kreditur dibandingkan pemegang saham, misalkan terjadi kasus perusahaan bangkrut. Kreditur lebih didahulukan dibandingkan pemegang saham untuk pembayarannya. Jika terjadi skenario terburuk, kreditur biasanya memperoleh sebagian besar uangnya kembali sedangkan pemegang saham seringkali kehilangan investasinya.

Terkait dengan keamanannya, obligasi pemerintah dianggap sebagai investasi yang bebas risiko dibandingkan saham yang tidak bebas risiko. Meskipun obligasi tidak memberikan tingkat pengembalian yang tinggi, jika pengembangan / pelestarian modal menjadi tujuan investasi, obligasi pemerintah yang stabil adalah opsi terbaik.

Tetapi perlu diingat, walaupun obligasi secara umum lebih aman, itu tidak berarti aman 100%. Ada juga obligasi yang memiliki risiko, yang disebut sebagai obligasi sampah (junk bonds).

4. Lambat dan Mantap – Pengembalian yang Dapat Diprediksi

Keuntungan obligasi berikutnya yang bisa menjadi dasar Anda berinvestasi karena pengembalian yang dapat diprediksi walaupun lambat. Jika sejarah merupakan indikatornya, maka saham jauh lebih unggul dibandingkan obligasi untuk jangka panjang.

Akan tetapi, obligasi unggul daripada saham di momen tertentu dalam siklus ekonomi. Tidaklah aneh jika Anda kehilangan 10% di saham dalam setahun. Jika obligasi masuk dalam portofolio investasi Anda, akan membantu dalam meredakan guncangan saat resesi datang.

Seseorang terkadang dalam situasi kehidupan tertentu lebih memerlukan keamanan dan kepastian. Sebagai contoh, seorang pensiunan, sangat bergantung kepada pendapatan yang bisa diprediksi dan ini bisa didapatkan dari obligasi.

Apabila portofolio investasi Anda hanya berupa saham, tentunya akan merasa khawatir jika saham ada di kondisi bearish. Dengan memiliki obligasi, pensiunan dapat memprediksi seberapa besar pendapatannya dan tingkatan pendapatan yang akan didapatkan di masa mendatang.

5. Obligasi Menawarkan Keuntungan Lebih Baik dari (Suku Bunga) Bank

Terkadang, obligasi hanya pilihan investasi yang paling layak. Biasanya, suku bunga obligasi jauh lebih besar dibandingkan dengan suku bunga bank dalam rekening tabungan. Oleh karena itu, jika Anda menabung dan tidak sedang membutuhkan uang dalam jangka pendek (kurang dari 1 tahun), obligasi menawarkan tingkat pengembalian yang lebih baik tanpa diiringi risiko terlalu tinggi.

Menyimpan uang di bank bisa jadi permulaan, tetapi hal tersebut tidak akan memberikan pengembalian yang lumayan. Anda dapat memilih obligasi sebagai salah satu alternatif investasi.

Lalu, seberapa banyak yang dapat diinvestasikan ke obligasi?

Tidak ada jawaban yang pasti tentang seberapa banyak yang bisa diinvestasikan ke dalam obligasi. Tentunya Anda sering mendengar bahwa seorang investor harus merumuskan alokasi aset mereka diantara obligasi, saham dan uang tunai dengan mengurangi 100 dari usianya.

Angka yang dihasilkan dari selisih tersebut menunjukkan persentase aset seseorang yang bisa dimasukkan ke dalam saham, sedangkan sisanya dibagi antara obligasi dan uang tunai.

Sebagai contoh penerapan aturan ini, jika Anda berusia 20 tahun maka harus memiliki 80% saham, 20% sisanya tersebar dalam bentuk obligasi dan uang tunai. Jika Anda orang yang berusia 65 tahun maka 35% aset Anda berupa saham dan 65% sisanya dalam aset uang tunai dan obligasi.

Dapat dikatakan itu hanya pedoman umum saja. Penentuan alokasi aset portofolio investasi Anda dapat terdiri dari banyak faktor, seperti toleransi risiko, waktu investasi, tujuan masa depan, pendapatan, dan persepsi pasar.

Siapa saja penerbit obligasi?

Dapat dikatakan bahwa penerbit obligasi cukup luas dan banyak. Setiap badan hukum bisa menerbitkan obligasi. Akan tetapi, aturan tentang penerbitan obligasi tersebut dibilang cukup ketat.

Berikut ini yang dapat dikategorikan sebagai penerbit obligasi.

  • Pemerintah sebuah negara yang dapat menerbitkan obligasi pemerintah, seperti Indonesia dengan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Obligasi pemerintah bisa dalam bentuk mata uang negaranya atau denominasi valas atau yang disebut sebagai obligasi internasional (sovereign bond).
  • Lembaga supranasional, seperti Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) atau Bank Investasi Eropa (European Investment Bank).
  • Sub-sovereign, otoritas daerah, provinsi. Di Indonesia dikenal dengan Surat Utang Negara (SUN) sedangkan di Amerika dikenal dengan obligasi daerah.
  • Lembaga pemerintah. Obligasi yang diterbitkan lembaga pemerintah biasa disebut sebagai agency bonds.
  • Perusahaan yang berhak menerbitkan obligasi swasta.
  • Special purpose vehicles. Yaitu perusahaan yang didirikan dengan tujuan tertentu dalam rangka menguasai aset khusus untuk menerbitkan suatu obligasi atau yang disebut Efek Beragun Aset.

Kesimpulan

Memang ada banyak keuntungan obligasi yang ditawarkan dan bisa menjadi pertimbangan bagi Anda untuk mulai berinvestasi ke dalam obligasi. Obligasi menawarkan unsur stabilitas ke portofolio investasi Anda, sehingga dapat dikatakan aman.

Obligasi memberikan aliran pendapatan yang bisa diprediksi saat saham memiliki kinerja yang buruk. Obligasi bisa menjadi kendaraan tabungan yang bagus saat Anda tidak ingin memasukkan uang ke dalam risiko.

Pilihlah obligasi dari para penerbit obligasi yang memang sesuai dengan kondisi dan karakter Anda sebagai seorang investor. Mari Berinvestasi!

Loading...
Sumber www.investopedia.com www.infovesta.com
Tinggalkan komentar