Hindari Kesalahan Diversifikasi Portofolio Investasi Ini

0 421

Pepatah lama, “Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang,” adalah panduan mendalam bagi investor. Cara menerjemahkan investasi adalah sederhana. Diversifikasi portofolio investasi memecahkan masalah keadaan tak terduga yang berdampak negatif terhadap keseluruhan portofolio Anda.

Investor yang mengetahui bagaimana melakukan diversifikasi dengan cara yang benar dapat menghindari keseluruhan portofolio mereka tergelincir saat harga satu saham turun. Sayangnya, banyak investor tidak tahu cara yang tepat untuk mendiversifikasi portofolio yang beragam.

Bahkan, strategi finansial yang paling cerdas sekalipun telah melewatkan beberapa kejutan kejutan pasar saham terbesar. Jadi, mempelajari cara yang tepat untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi dengan membeli banyak saham dan menciptakan varian di berbagai sektor industri, wilayah geografis dan ukuran kapitalisasi pasar.

Hal ini dapat mengurangi apa yang sebenarnya dikenal sebagai risiko yang tidak sistematis, atau risiko yang dapat terdiversifikasi. (Untuk informasi lebih lanjut, lihat: Apa itu Diversifikasi Investasi)

Prinsip dasar investasi ini seringkali mudah dipahami oleh investor, tetapi ketika mencoba menjalankan implementasi yang benar, mereka akan gagal.

Berikut adalah beberapa cara investor dalam melakukan diversifikasi portofolio yang umum, tetapi justru menyebabkan peningkatan kesalahan yang cukup signifikan.

Memilih Beberapa ReksaDana Dengan Strategi yang Sama

Sepintas, ada yang salah dengan memilih reksadana yang sama? Jika dilakukan dengan benar, sama sekali tidak ada kesalahan. Reksadana merupakan kumpulan ribuan saham dan dapat memberikan peningkatan diversifikasi bagi investor dengan imbalan biaya internal tahunan.

Beberapa reksadana hanya mewakili kelas aset tertentu (small cap, large cap, pasar berkembang, dll) dan memiliki pedoman yang lebih ketat mengenai apa yang dapat diinvestasikan oleh reksadana tersebut. Hal ini menyebabkan reksadana tersebut tetap kembali kepada sifatnya sepanjang waktu. (Baca lebih lanjut: Investasi Reksadana sebagai Alternatif Portofolio Investasi Anda)

Hal ini penting bagi investor yang mencoba mempertahankan strategi alokasi yang konsisten dan membantu memastikan tidak ada pergeseran gaya atau pengalokasian karena perubahan yang terjadi dalam reksadana tersebut.

Dengan reksadana ini, apa yang dilihat adalah apa yang akan didapatkan. Anda tidak mengharapkan tim manajemen reksadana untuk secara signifikan meningkatkan tingkat uang tunai dalam dana tersebut atau beralih ke kelas aset yang berbeda untuk menghasilkan keuntungan lebih besar.

Reksadana jenis lainnya menggunakan pendekatan alokasi yang seimbang atau umum. Ini berarti ada fleksibilitas yang jauh lebih besar dalam dana tersebut untuk berinvestasi pada saham besar, saham kecil, saham internasional dan bahkan obligasi, semuanya dalam dana yang sama.

Reksadana ini tidak buruk bagi investor, tetapi mereka akan kesulitan untuk menjaga alokasi yang konsisten pada waktu tertentu. Dan, apa yang kadang-kadang investor lakukan adalah memilih banyak reksadana dengan strategi ini yang berpikir akan menghasilkan diversifikasi yang lebih besar.

Memilih banyak reksadana dengan strategi serupa mungkin tidak menambah banyak diversifikasi, namun akan menambah biaya perdagangan.

Diversifikasi pada Reksadana Sejenis

Di lain waktu, investor mungkin terbelah antara dua reksadana dari reksadana sejenis yang berbeda. Keduanya mungkin memiliki track record yang layak dan biaya yang sama.

Namun, jika kedua dana tersebut mewakili kelas aset yang sama (yaitu, small cap), maka investor berkonsentrasi berlebihan dalam kelas aset tersebut dengan berinvestasi di kedua reksadana tersebut. Dengan kata lain, hanya karena Anda menginvestasikan dalam dua, enam atau 12 reksadana, tidak berarti Anda terdiversifikasi dengan tepat.

Diversifikasi dengan Penasihat Keuangan

Strategi yang umum digunakan oleh investor keluarga kaya adalah dengan menyewa beberapa penasihat keuangan untuk mengelola sebagian dari portofolio keluarganya.

Alasannya adalah bahwa dengan memiliki banyak penasihat dengan filosofi investasi yang berbeda, hasilnya akan menjadi diversifikasi yang tepat. Ini juga belum tentu benar.

Jika kedua penasehat menggunakan strategi saham individual, seseorang dapat membeli saham sementara yang lainnya menjual. Setiap penasihat juga mungkin tidak menyadari apa investasi lainnya, yang dapat menyebabkan peningkatan tumpang tindih dan konsentrasi pada saham tertentu, sektor pasar atau bahkan uang tunai.

Sementara beberapa penasihat dapat membantu meningkatkan diversifikasi dan membawa peluang investasi yang berbeda menjadi tercampur, tetapi tidak menjamin diversifikasi lebih baik.

Lalu, bagaimana diversifikasi yang tepat?

Diversifikasi sejati adalah hasil dari fokus pada investasi yang mendasar dalam portofolio. Investasi tersebut pada akhirnya harus mewakili perusahaan dengan ukuran, lokasi dan industri yang berbeda.

Saat melakukan investasi pada obligasi, Anda dapat melakukan diversifikasi dengan kualitas kredit, durasi dan kematangan rata-rata. Hasilnya tidak akan selalu berarti tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Ada kemungkinan seseorang bisa terlalu terkonsentrasi pada saham pertumbuhan besar dan sektor pertumbuhan besar bisa menjadi sektor dengan kinerja terbaik. Akan tetapi, diversifikasi yang tepat harus menghasilkan pengalaman investasi yang lebih konsisten, yang sangat penting saat Anda merencanakan pensiun dan bertujuan melestarikan tabungan hidup Anda.

Singkatnya, meski banyak jebakan diversifikasi portofolio investasi, hal tersebut dapat diatasi. Semua metode ini, jika digunakan dengan tepat, dapat menyebabkan peningkatan diversifikasi. Namun, hanya dengan memilih reksadana yang berbeda, reksadana sejenis yang berbeda, atau penasihat yang berbeda tidak akan menjamin diversifikasi yang tepat.

Artikel Terjemahan “Avoid These Portfolio Diversification Mistakes” oleh Joe Allaria, CFP®

Loading...
Sumber www.investopedia.com
Tinggalkan komentar