Cara Memilih Saham Terbaik dengan 5 Kriteria Ini

0 934

Bagi investor saham pastinya seringkali menghadapi tantangan sulit dalam memilih tempat berinvestasi yang tepat. Melakukan tinjauan sejumlah data yang tersedia di perusahaan publik adalah hal penting dalam rangka menilai kualitas perusahaan tersebut dan menentukan apakah cocok dijadikan portofolio investasi. Akan tetapi, proses memilihnya bisa menjadi sulit. Berikut cara memilih saham terbaik dengan mengikuti lima kriteria ini.

Saat Anda melakukan evaluasi terhadap portofolio seperti obligasi, salah satu pertimbangan paling utama adalah kualitas kreditnya. Tidak seperti obligasi, memilih saham tidak ada jalan pintas seperti itu. Investor individu yang hendak membeli saham dihadapkan pada tantangan yang lebih berat. Mereka harus melakukan uji komprehensif secara personal atau meminta rekomendasi kepada penasihat investasi / keuangan.

Dengan memiliki seperangkat kriteria sederhana dalam mengevaluasi saham dapat membantu tugas Anda jauh lebih mudah. Cara memilih saham terbaik dengan menerapkan lima kriteria ini sebagai pertimbangan utama akan memudahkan bagi investor pemula sekalipun.

Cara Memilih Saham: 5 Pertimbangan Utama

Beberapa dekade yang lalu, permasalahan utama bagi investor individu adalah mendapatkan cukup informasi tanpa harus berlangganan layanan yang cukup mahal. Akan tetapi, di era internet saat ini, setiap investor memiliki akses ke data real time dengan gratis dengan cukup mengklik tombol.

Tantangannya pun beralih, yaitu pemilihan informasi yang tepat dengan tujuan untuk melakukan penilaian terhadap saham tertentu dan melakukan evaluasi dengan benar.

Cara memilih saham terbaik untuk diinvestasikan menjadi lebih sederhana dengan menggunakan 5 kriteria dasar evaluasi berikut.

#1 Memiliki Profitabilitas Baik untuk Saat ini dan Proyeksi Masa Depan

Saat memilih saham, hal penting yang perlu Anda pertimbangkan yaitu fundamental keuangan perusahaan. Hal ini termasuk arus kas, margin operasi, dan pendapatan. Faktor tersebut dapat memberikan gambaran yang wajar tentang sehat atau tidaknya keuangan perusahaan saat ini. Selain itu, dapat memberikan gambaran seberapa besar potensi keuntungan dalam jangka pendek dan panjang.

Dalam sudut pandang pendapatan, seorang investor saham harus mempertimbangkan dengan baik seberapa stabil penghasilan perusahaan dan seperti apa trennya.

Margin operasi yang lebih tinggi pada umumnya lebih menguntungkan daripada margin operasi yang rendah. Hal ini untuk mengukur seberapa efisien perusahaan tersebut beroperasi.

Tinjauan terhadap arus kas perusahaan, lebih khusus pada arus kas per saham, berperan dalam membantu tingkat profitabilitas perusahaan tersebut. Dengan cara ini juga dapat dinilai apakah suatu saham sudah overvalued atau undervalued.

#2 Pemanfaatan Aset yang Menguntungkan

Cara memilih saham terbaik berikutnya dengan mempertimbangkan kriteria seberapa besar penggunaan aset yang menguntungkan. Penggunaan aset yang menguntungkan merupakan rasio pendapatan yang diperoleh dari setiap dolar / rupiah aset yang dimiliki perusahaan.

Sebagai contoh, apabila perusahaan memiliki rasio pemanfaatan aset sebesar 40%, maka perusahaan ini menghasilkan 40 sen dari setiap dolar aset yang dimiliki. Rasio yang menguntungan berbeda jika berada di industri yang berbeda.

Seperti halnya margin operasi, rasio pemanfaatan aset merupakan cara mengukur efisiensi perusahaan dari waktu ke waktu.

#3 Struktur Modal Konservatif

Struktur modal tersebut tertuju pada bagaimana sebuah perusahaan mendanai operasional bisnisnya, apakah menggunakan utang atau ekuitas.

Struktur permodalan yang konservatif menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan modal dengan cara tertentu untuk terbentuk likuiditas jangka pendek yang cukup dengan tujuan menutup biaya operasional. Sementara itu, perusahaan juga mempertahankan ekspansi keuangan yang cukup tanpa harus meningkatkan utang jangka panjang secara signifikan.

#4 Momentum Penghasilan

Penghasilan yang sekarang, peran dari banyak investor, tidak lebih dari gambaran kecil perusahaan pada satu titik waktu tertentu. Jika ingin melihat arah / tujuan perusahaan, carilah momentum penghasilan, yaitu perlambatan atau percepatan pertumbuhan pendapatan dari satu periode ke periode berikutnya. Momentum ini seperti membentuk pola tertentu.

Anda dapat mencari pola-pola tersebut dengan mengecek laporan pendapatan selama 8 kuartal sebelumnya dan membaca proyeksi dari analis tentang penghasilan di masa mendatang. Apabila perusahaan membukukan pendapatan terbaiknya di 5 tahun terakhir, 2 tahun terakhir, dan kemudian menurun sejak saat itu, maka bisa jadi ada peningkatan tekanan persaingan.

#5 Nilai Intrinsik (Bukan Nilai Pasar)

Nilai intrinsik ditentukan oleh analis menggunakan model penilaian mutlak dan relatif yang kompleks. Data tersebut tersedia bagi investor individu secara daring, yang berperan untuk mengungkap nilai nyata dari saham, dan bukan sekedar nilai pasar.

Nilai intrinsik saham secara signifikan dapat bervariasi dari nilai pasar untuk jangka waktu pendek karena dipengaruhi persepsi dan faktor perilaku investasi. Secara ideal, Anda memilih saham dengan nilai intrinsik yang lebih tinggi dari nilai pasar karena berpotensi terjadinya pertumbuhan harga suatu saat nanti.

==========

Itulah kelima kriteria yang didasarkan cara memilih saham terbaik bagi Anda investor individu. Diperlukan uji coba secara berkelanjutan untuk mendapatkan keuntungan dari memilih saham yang tepat.

Loading...
Sumber www.investopedia.com
Tinggalkan komentar