Cara Investasi Saham Pemula. Mudah dan Menguntungkan

0 376

Akibat riil inflasi rupiah yang makin tinggi, serta dikenakannya pajak terhadap bunga tabungan dan deposito, juga akibat adanya biaya administrasi bank tiap bulannya dan tingkat suku bunga bank yang makin rendah, yang bahkan lebih rendah dari tingkat real inflasi membuat produk perbankan menjadi tidak menarik lagi. Bahkan, bisa dikatakan justru jadi merugikan karena menjadi minus pertumbuhan nilainya. Bagi Anda yang awam, simak cara investasi saham pemula berikut ini.

Orang lantas berusaha mencari alternatif investasi lain atau setidaknya cara lain untuk menjaga nilai aset dari waktu ke waktu. Salah satunya dengan mulai mengalihkan investasi ke saham.

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Saham

Berinvestasi ke saham itu memang tingkat return-nya tinggi, namun resikonya juga tinggi. Keuntungan dari investasi saham itu bisa berupa capital gain, atau kenaikan harga saham dan dividen, jika perusahaan melakukan pembagian dividen sahamnya.

Berinvestasi di saham juga memerlukan beberapa pengetahuan mendasar untuk memilih saham yang berkualitas bagus dan potensial. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih saham.

Fundamental Perusahaan

Pertama cermati fundamental perusahaan yang dapat dilihat dari laporan keuangan, laba rugi, omset, struktur permodalan, jumlah hutang, dan cashflow, data-data keuangan perusahaan yang sahamnya akan Anda beli.

Indikator yang mudah bagi pemula adalah jika tidak ada peningkatan omzet, hutang cukup banyak, dan profit terus menurun maka sebaiknya jangan dibeli. Pilihlah saham lain yang lebih prospektif serta berkinerja lebih baik.

Analisis Teknikal Saham

Berikutnya Anda juga perlu mengetahui dan melakukan analisis teknikal saham (grafik) dari perusahaan tersebut. Jika pergerakan naik turun sahamnya tidak terlalu ekstrim, maka Anda bisa membeli saham perusahaan tersebut, karena saham tersebut termasuk saham yang stabil dan tidak rawan akan spekulasi pasar.

Pertimbangkan Nasihat Broker atau Pialang Saham

Sebagai pemula sebaiknya juga tidak mengabaikan nasihat dari broker atau pialang untuk mengetahui apakah suatu saham itu memiliki prospek yang bagus atau tidak. Secara umum broker akan menjelaskan mengenai fundamental serta analisa teknikal dari perusahaan yang sahamnya akan Anda beli.

Broker juga akan memberikan masukan mengenai potensi kedepannya, perkiraan mengenai perkembangan harga saham tersebut ke depannya. Sebaiknya Anda mempertimbangkan masukan tersebut sebelum memutuskan untuk membeli saham tersebut atau tidaknya.

Jangan lupa sebelumnya untuk memilih perusahaan pialang saham yang kredibel juga, yang telah terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, memiliki reputasi bagus dan telah memiliki banyak nasabah dan mendapat ulasan yang bagus.

Cara Investasi Saham Pemula

Bagi pemula maka berikut ini adalah tips tentang cara berinvestasi saham.

Tipe-tipe Investor Saham

Pertama kenali diri dulu. Apakah Anda termasuk tipe investor saham risk taker, yang pemberani, agresif dan ambisius. Tipe ini dapat mengambil saham-saham yang memiliki profil risiko yang tinggi dengan prospek gain atau return yang tinggi secara maksimal.

Atau, Anda tipe investor saham yang lebih bermain aman dengan tingkat risiko yang kecil. Tipe ini sebaiknya akan mengambil saham-saham bluechip yang stabil dan likuid, seperti saham-saham perusahaan BUMN dan saham yang kecil resikonya.

Apakah Anda termasuk tipe investor yang sedang sehingga bisa mix, mengambil saham berisiko tinggi yang dapat mendatangkan keuntungan yang tinggi guna memaksimalkan investasi. Namun, juga menanamkan sebagian nilai investasinya pada saham-saham bluechip yang lebih aman.

Tujuan Investasi

Setelah mengetahui profil risiko Anda, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan dari berinvestasi saham tersebut. Yakni apakah akan ditanamkan untuk jangka panjang, jangka menengah, atau jangka pendek saja.

Biasanya, investasi saham memiliki tujuan investasi jangka menengah hingga jangka panjang. Ini karena ada fee broker sehingga jika jangka pendek, trading harian, maka akan cenderung merugi.

Hal ini disebabkan dana akan habis untuk membayar fee broker dan akan menyita waktu yang akan dibutuhkan untuk mengamati pergerakan saham tiap harinya dan juga untuk melakukan transaksinya setiap hari.

Pahami Siklus untuk Waktu yang Tepat Beli dan Jual Saham

Penting sekali untuk mengetahui kapan harus beli dan jual saham. Juga jika mengalami kerugian di titik mana harus cut loss dan jika mengalami keuntungan kenaikan saham yakni di titik mana harus take gain.

Membeli saham diusahakan seawal mungkin ketika harga masih murah. Selain itu, biasanya waktu yang tepat untuk menjual saham ialah di bulan Mei sedangkan saat beli di bulan September atau Oktober.

Mengapa demikian? Karena pada bulan Mei banyak orang yang menjual saham akibat musim liburan. Sehingga banyak orang yang cenderung melepas sahamnya untuk keperluan liburan sehingga akan membuat harga saham turun. Jadi, jika ingin menjual saham, maka lakukan sebelum masa itu tiba sehingga harga tidak akan turun terlalu jauh.

Sedangkan di bulan September atau Oktober itu, harga saham umumnya akan cenderung naik, sebelum mencapai masa tutup tahun di bulan Desember. Oleh karena itu, Anda bisa membeli saham sebelum waktu itu atau pada saat harga saham masih rendah.

Jumlah Nilai Investasi dan Diversifikasi

Sebagai pemula maka jangan tergesa-gesa langsung menanamkan seluruh investasi Anda pada saham. Investasi pada saham juga bisa dilakukan dengan modal yang kecil. Dengan modal antara dua juta Rupiah bahkan lima ratus ribu Rupiah kini juga sudah bisa untuk investasi saham.

Sebagai awam dan pemula sebaiknya sisihkan senilai antara 1% hingga 25% dari total nilai keseluruhan dana Anda dulu untuk memulai investasi saham.

Jangan pertaruhkan seluruh dana Anda dan jangan lupa untuk melakukan diversifikasi, yakni jangan menanamkan modal pada satu jenis saham saja.

Demikianlah cara investasi saham pemula yang perlu Anda ketahui.

Loading...
Tinggalkan komentar