Seluk Beluk Pasar Modal

0 844

Pengertian dan Karakteristik Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, memungkinkan penambahan financial asset ( dan hutang ) pada saat yang sama memungkinkan investor untuk selalu merubah dan menyesuaikan potofolio investasinya ( melalui pasar sekunder ) ( Panji Anoraga; 1995 : 6 ).
Bruce Lloyd ( dalam Panji Anoraga; 1995 : 6 ) menyebutkan bahwa berlangsungnya fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan kriteria pasarnya secara efisien akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank – bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat – surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar ( tempat, berupa gedung ) yang disiapkan guna memperdagangkan saham – saham, obligasi – obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek ( Sunariyah, 1997: 2 – 3 ).

2. Karakteristik Pasar Modal
Setelah mengetahui pengertian Pasar Modal secara definitif, kiranya perlu dikemukakan beberapa klasifikasi dari karakteristik Pasar Modal. Menurut Basjirudin A. Sarida ( dalam Panji Anoraga; 1996 : 12 – 15 ) menyebutkan beberapa klasifikasi dari karakteristik Pasar Modal adalah sebagai berikut :

  1. Dari sudut pandangan para pemakai dana, maka terdapat berbagai macam pihak terlibat dalam kegiatan Pasar Modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak – pihak yang membutuhkannya, maka berbagai instrumen menjembatani antara mereka yang membutuhkan dana dengan para penanam modal ( investor ).
  2. Dari sudut pandangan jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar modal, yakni apakah instrumen hutang jangka menengah / panjang atau instrumen modal perusahaan ( equity ).
  3. Dari sudut jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan di Pasar Modal. Sebagaimana diketahui transaksi surat – surat berharga yang jatuh temponya dalam waktu kurang dari satu tahun dilakukan dalam Pasar Uang ( Money Market ) atau pasar dana – dana jangka pendek ( short term market ). Sehingga bagi dana – dana jangka menengah ( intermediate term funds ) dan jangka panjang ( long terms funds ), perdagangannya dilakukan di pasar modal. Meskipun kedua pasar tersebut tidak dapat dibedakan begitu saja. Oleh karena rumitnya permasalahan baik pada pasar uang maupun pasar modal, maka terdapat faktor – faktor lain yang sulit untuk membedakannya secara teliti, menyeluruh dan lengkap. 
  4. Dari sudut pandangan tingkat sentralisasi. Suatu fakta yang tidak dapat dihindari adalah dalam suatu negara yang secara geografis cukup luas, maka adanya pasar modal secara wilayah maupun lokal sangat diperlukan mengingat menyebarnya kepentingan para pemilik dana dan pemakai dana.
  5. Dari sudut pandangan transaksinya, maka dalam suatu Pasar Modal transaksi yang dilakukan oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya terbuka ( open market ) dan tidak langsung.
  6. Di dalam mekanisme Pasar Modal dikenal adanya penawaran pada pasar perdana ( primary market ) dan pasar sekunder / bursa ( secondary market ). Hal tersebut menimbulkan perbedaan antara transaksi pada pasar perdana dengan transaksi pada pasar sekunder atau bursa.

Peran dan Fungsi Pasar Modal

Pasar Modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara, yang pada dasarnya peranan tersebut mempunyaui kesamaan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Hampir semua negara didunia ini mempunyai Pasar Modal, yang bertujuan menciptakan fasilitas bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Terkecuali dalam negara dengan perekonomian sosialis atau tertutup, Pasar Modal bukanlah suatu keharusan (Sunariyah; 1997 : 5).

Menurut Sunariyah ( 1997 : 5 – 8 ) seberapa besar peranan pasar modal dalam suatu negara dapat dilihat dari 5 ( lima ) aspek berikut ini :

  1. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan.
  2. Pasar modal memberi kesempatan kepada para investor untuk memperoleh hasil ( return ) yang diharapkan. 
  3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. 
  4. Pasar Modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. 
  5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

Bentuk-Bentuk Pasar Modal

Sunariyah ( 1997 : 11 – 15 ) membagi Pasar Modal berdasarkan tempat kejadian transaksi dan berdasarkan proses penyelenggaraan transaksi.

Berdasarkan tempat kejadian transaksinya Pasar Modal dapat dibedakan menjadi :

  1. Pasar Perdana ( Primary Market ). Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham ( emiten ) kepada investor selama waktu yang telah ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan dipasar sekunder.
  2. Pasar sekunder ( Secondary Market ). Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder merupakan pasar dimana saham dan sekuritas lain diperjualbelikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar perdana.
  3. Pasar Ketiga ( Third Market ). Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar bursa ( over the counter market ). Di Indonesia, pasar ketiga ini disebut bursa pararel.

Ditinjau dari proses transaksinya pasar modal dapat dibagi menjadi :

  1. Pasar Spot. Adalah bentuk pasar keuangan yang memperdagangkan sekuritas atau jasa keuangan untuk diserahterimakan secara spontan. Artinya kalau seseorang membeli suatu jasa – jasa finasial, maka pada saat itu juga akan menerima jasa yang dibeli tersebut.
  2. Pasar Futures atau Forward. Adalah pasar keuangan dimana sekuritas atau jasa keuangan akan diselesaikan pada kemudian hari atau beberapa waktu sesuai dengan ketentuan. Proses transaksi tersebut, memuat kesepakatan waktu terjadinya transaksi dan saat penyerahan harus dilakukan.
  3. Pasar Opsi. Merupakan pasar keuangan yang memperdagangkan hak untuk menentukan pilihan terhadap saham atau obligasi. Pilihan tersebut adalah persetujuan atau kontrak hak pemegang saham untuk membeli atau menjual dalam waktu tertentu.

Keterkaitan Pasar Modal Dengan Analisa Kinerja Keuangan

Motif mendasar pemodal membeli saham adalah menjual saham itu pada harga yang lebih tinggi. Harga saham yang bersedia dibayar oleh pemodal mencverminkan arus kas bersih yang diharapkan setelah memperhitungkan waktu dan resiko investasi. Pembicaraan mengenai nilai sebuah saham juga berhubungan dengan perkiraan prestasi perusahaan dimasa depan. Prestasi perusahaan dapat dinilai dari besarnya kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Kinerja keuangan perusahaan bisa diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Oleh karenanya, kinerja keuangan dapat digunakan sebagai input untuk mengukur perubahan harga saham ( Yogo Purnomo, 1998 ).

Dalam konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti bahwa semua informasi direfleksikan dalam harga saham, baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan ( Sunariyah, 1997 : 106 ).

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa antara kinerja keuangan yang dapat digunakan sebagai input untuk mengukur harga saham, berkaitan dengan pasar modal. Selain itu jika pasar modal efisien maka, para manajer perusahaan akan bekerja untuk memperbaiki kinerja perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek yang bagus akan mempunyai harga saham yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan prospek yang kurang baik sahamnya akan dinilai pada harga yang rendah. Tinggi rendahnya harga saham mencerminkan keyakinan investor pada perusahaan. Pasar modal yang efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti perusahaan dengan prospek yang tinggi akan memperoleh modal pada harga yang wajar. Harga saham merupakan cermin tentang kondisi perusahaan. Dengan harga saham yang tinggi dapat digunakan sebagai ajang promosi tentang kondisi perusahaan ( Sunariyah, 1997 : 109 ).

Pengertian dan Jenis-jenis Saham

1. Pengertian saham
Panji Anoraga (1995 : 51) Saham, merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka manfaat yang diperoleh diantaranya:

  • Deviden, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.
  • Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya.
  • Manfaat non finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kepuasan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.

Sawidji (1996 : 43) menyatakan bahwa secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. William H. Pike, 1989 (dalam Sawidji, 1996 : 43) mengemukakan bahwa selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menrbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham.

2. Jenis–Jenis Saham
Panji Anoraga (1995 : 52), dari berbagai jenis saham yang dikenal dibursa yang diperdagangkan yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (prefered stock).

  1. Saham biasa, adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham bisa mempunyai hak untuk memperoleh deviden sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya (one share one vote). Pada likuidasi perseroan, pemilik saham memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan perusahaan setelah semua kewajiban dilunasi.
  2. Saham preferen, merupakan saham yang memberikan hak untuk mendapatkan deviden dan / atau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi terlebih dahulu dari saham biasa, disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi / komisaris. Saham preferen mempunyai ciri–ciri yang merupakan gabungan dari hutang dan modal sendiri (debt and equity). Ciri–ciri yang penting dari saham preferen adalah :

(a) Hak utama atas deviden.
Pemegang saham preferen mempunyai hak lebih dulu untuk menerima deviden.
(b) Hak utama atas aktiva perusahaan.
Dalam hak likuidasi, pemegang saham preferen berkedudukan sesudah kreditur biasa tetapi sebelum pemegang saham biasa.
(c) Penghasilan tetap.
Penghasilan bagi para pemegang saham preferen biasanya berupa jumlah yang tetap.
(d) Jangka waktu yang tidak terbatas.
Umumnya saham preferen dikeluarkan untuk jangka waktu yang terbatas akan tetapi dapat juga pengeluaran saham preferen dilakukan dengan sarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham preferen tersebut dengan suatu harga tertentu.
(e) Tidak mempunyai hak suara.
Umumya para pemegang saham preferen tidak mempunyai suara dalam rapat umum pemegang saham. Kalaupun hak suara diberikan, biasanya dibatasi pada hal–hal yang ada sangkut pautnya dengan manajemen perusahaan.
(f) Saham preferen kumulatif.
Dalam hal ini deviden yang tidak terbayar pada para pemegang saham preferen tetap menjadi hutang perusahaan dan harus dibayar dalam tahun tersebut atau tahun–tahun berikutnya bilamana perusahaan memperoleh laba yang mencukupi. Tunggakan–tunggakan pada para pemegang saham preferen tersebut harus dilunasi perusahaan terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa mendapat pembagian deviden.

Pentingnya Efisiensi Pasar

Efisiensi pasar, menurut Sunariyah ( 1997 : 109 – 110 ) mempunyai arti penting sebagai berikut :

  1. Jika pasar efisien, para manajer perusahaan akan bekerja memperbaiki kinerja perusahaannya. Ini berarti bahwa perusahaan dengan prospek yang bagus akan mempunyai harga saham yang tinggi., sebaliknya perusahaan dengan prospek yang kurang baik sahamnya akan dinilai pada harga yang rendah. Tinggi rendahnya harga saham mencerminkan keyakinan investor kepada perusahaan.
  2. Pasar efisien digunakan untuk memperoleh biaya modal. Ini berarti perusahaan dengan prospek yang tinggi akan memperoleh modal pada harga yang wajar. Harga saham merupakan cermin tentang kondisi perusahaan. Dengan harga saham yang tinggi dapat digunakan sebagai ajang promosi tentang kondisi perusahaan. Jadi, harga saham menarik sebagai alat mendapatkan biaya yang fair.
  3. Jika pasar efisien, lembaga keuangan tidak akan khawatir tentang harga saham , dengan kata lain lembaga keuangan menaruh kepercayaan terhadap harga saham yang berlaku di pasar modal. Apabila terdapat kesalahan dalam penetapan harga saham ( mispriced ) baik itu terlalu rendah atau terlalu tinggi ( under / over value ) adalah tugas para analis untuk menemukan kesalahan penetapan harga saham tersebut dan kemudian akan dikoreksi. Dari sisi lain perusahan tidak akan khawatir tentang harga sahamnya. Jika perusahan akan membeli saham perusahaan tersebut dari pasar untuk mempengaruhi harga agar cenderung naik, akan tetapi pada pasar efisien harga – harga tersebut tetap pada titik tertentu sebagai refleksi semua informasi.
  4. Pada pasar efisien, biaya iklan untuk saham baru relatif kecil. Biaya iklan diperlukan untuk melakukan penyebaran informasi mengenai saham di pasar, meskipun pada pasar efisien secara cepat informasi akan tersebar dan direfleksikan pada harga saham. Dalam kenyataanya, besarnya biaya iklan akan mempengaruhi kenaikan harga ataupun meningkatkan volume pembelian saham. Hipotesis pasar efisien mengasumsikan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh biaya iklan tersebut.
  5. Pada pasar efisien, para manajer tidak dapat memanipulasi teknik data akuntansi atau prosedur – prosedur, untuk memberi gambaran perusahaan yang berbeda. Mereka dapat memanipulasi dengan mengumumkan laba perlembar saham yang cenderung naik. Dengan laba yang meningkat, hal ini akan meningkatkan harga saham di pasar. Meskipun terdapat informasi pengumuman laba yang demikian, para analisis akan menyesuaikan dengan data akuntansi yang benar. Jadi, pada pasar efisien memanipulasi prosedur akuntansi tidak mempunyai dampak pada harga saham.
  6. Dipasar efisien para investor tidak memerlukan sumber informasi lain. Informasi direfleksikan pada harga saham. Para investor tidak khawatir membeli saham pada harga yang cukup optimistik. Mereka menilai harga yang benar adalah seperti yang mereka lihat di pasar.

 Sumber:

https://munabarakati.blogspot.com/

Loading...
Tinggalkan komentar