Kartu Debit vs Kartu Kredit, Mana Lebih Baik?

0 136

Bisa jadi, Anda memiliki setidaknya satu kartu debit dan satu kartu kredit di dalam dompet. Kenyamanan dan perlindungan yang ditawarkan keduanya sulit dikalahkan. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan penting yang substansial. Mana yang lebih sesuai untuk Anda, kartu debit vs kartu kredit?

Meskipun tampak sama, kedua kartu tersebut memiliki fungsi yang begitu berbeda. Agar tidak bingung, Anda perlu memahami dengan baik kartu mana yang akan digunakan untuk kebutuhan / keperluan tertentu.

Kartu Debit vs Kartu Kredit, Terlihat Sama Tapi Berbeda

Kartu kredit dan debit memang terlihat sama secara tampilan, memiliki 16 digit nomor kartu, tanggal kadaluarsa, dan juga kode PIN (Nomor Identifikasi Pribadi). Mungkin hanya itulah kesamaan yang terdapat diantara keduanya.

Dengan kartu debit, memungkinkan bagi nasabah bank untuk menghabiskan uang dengan menarik dana yang sudah disetorkan kepada bank tersebut. Sedangkan melalui kartu kredit, konsumen bisa meminjam uang dari penerbit kartu sampai limit tertentu dalam rangka membeli barang atau menarik uang tunai (cash advance).

Kartu kredit diterbitkan dalam empat kategori:

  • Kartu standar, hanya memperpanjang batas kredit kepada penggunanya.
  • Kartu hadiah (rewards), menawarkan cash back, poin perjalanan atau manfaat lainnya kepada pelanggan.
  • Kartu kredit secured, memerlukan setoran tunai awal yang dipegang oleh penerbit sebagai jaminan.
  • Kartu penagihan (charge card), tidak memiliki batas pengeluaran yang telah ditetapkan. Tetapi, seringkali tidak memungkinkan saldo yang belum dibayar untuk terbawa dari bulan ke bulan berikutnya.

Semua jenis kategori kartu kredit tersebut dapat berfungsi dengan tanda tangan (signature) dari Anda.

Berbeda halnya dengan kartu debit. Beberapa kartu debit membutuhkan PIN untuk setiap transaksinya, sementara beberapa kartu debit mengizinkan penggunanya untuk menggunakan tanda tangan (signature). Kartu debit standar akan menarik uang di rekening Anda jika digunakan.

Terdapat jenis kartu debit yang tidak mengharuskan bagi nasabah untuk memiliki rekening tabungan atau giro, yaitu:

Kartu debit prabayar, memberikan penggunanya tanpa akses ke rekening bank. Yaitu dengan cara melakukan pembelian elektronik sejumlah nominal tertentu yang akan diisikan pada kartu tersebut.

Ada banyak alasan mengapa menggunakan satu jenis kartu lebih dari yang lain.

Plus Minus Kartu Debit vs Kartu Kredit

Keuntungan Kartu Debit

#1 Biaya (Fee)

Bagi konsumen yang ingin berhemat, menggunakan kartu debit bisa jadi opsi yang terbaik dari segi biaya. Ini karena debit cards menawarkan sedikit atau bahkan tidak ada biaya, terkecuali penggunanya menghabiskan lebih dari yang dimiliki di rekeningnya sehingga ada
overdraft fee.

Keuntungan tanpa biaya biasanya tidak berlaku untuk kartu debit prabayar yang sering kali membebankan biaya aktivasi dan penggunaan diantara biaya lainnya.

Sebaliknya, kartu kredit umumnya membebankan beberapa biaya. Ini seperti biaya tahunan, biaya karena melebihi batas (over-limit fee), biaya keterlambatan pembayaran, dan sebagian besar biaya penalti lain, selain bunga bulanan pada saldo kartu.

#2 Mengontrol pengeluaran

Kartu debit menggunakan uang yang sudah dimiliki pengguna, meniadakan bahaya hutang yang harus dibayar. Retail mengetahui orang biasanya menghabiskan lebih banyak saat menggunakan kartu kredit daripada saat membayar tunai.

Dengan menggunakan kartu debit, pembelanja yang impulsif dapat menghindari godaan kredit. Bunga dan biaya lain yang dibayarkan oleh mereka yang tidak membayar saldonya setiap bulan mendanai banyak manfaat pengguna yang ditawarkan oleh perusahaan kartu kredit.

Keuntungan Kartu Kredit

#1 Rewards (Hadiah)

Pengguna kartu kredit dapat memperoleh uang tunai, diskon, poin perjalanan, dan banyak fasilitas lainnya yang tidak tersedia bagi pemegang kartu debit dengan menggunakan kartu rewards.

Konsumen yang melunasi kartu mereka secara penuh dan tepat waktu setiap bulan dapat mengambil untung secara substansial dengan menjalankan pembelian dan tagihan bulanannya melalui kartu rewards.

#2 Skor kredit

Penggunaan kartu kredit juga tercermin pada laporan kredit konsumen, yang memungkinkan pembelanjaan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan skor kreditnya. Ini tampak dari riwayat pengeluaran dan pembayaran tepat waktu.

#3 Garansi

Kartu kredit juga dapat memberikan jaminan atau asuransi tambahan untuk barang yang dibeli, selain yang ditawarkan retail atau merek.

Jika item yang dibeli dengan kartu kredit menjadi rusak setelah garansi pabrik berakhir, misalnya, ada baiknya memeriksa dengan perusahaan kartu kredit untuk melihat apakah barang tersebut masih ada garansinya.

#4 Liabilitas atas kartu yang hilang atau dicuri

Kartu kredit masih menawarkan perlindungan yang jauh lebih besar daripada kartu debit dalam banyak kasus. Selama pelanggan melaporkan kehilangan atau pencurian pada waktu yang tepat, terdapat liabilitas yang bisa saja ditawarkan penerbit kartu.

#5 Membantah (dispute) transaksi

Aturan undang-undang memungkinkan pengguna kartu kredit untuk mempersengketakan pembelian yang tidak sah atau pembelian barang yang rusak atau hilang selama pengiriman.

Sebaliknya, jika barang itu dibeli dengan kartu debit, maka tidak dapat dibatalkan kecuali pedagang itu mau melakukannya. Terlebih lagi, korban kartu debit tidak mendapatkan pengembalian dana sampai penyelidikan selesai.

Pemegang kartu kredit, di sisi lain, tidak dibebankan atas biaya yang disengketakan; jumlah tersebut biasanya dikurangi segera dan dikembalikan hanya jika sengketa ditarik atau diselesaikan untuk kepentingan pedagang.

Kesimpulan Kartu Debit vs Kartu Kredit

Pembeli pintar yang dapat mengendalikan pengeluarannya mungkin bijaksana untuk mendapatkan manfaat yang ditawarkan oleh kartu kredit bagi sebagian besar pembeliannya.

Kartu debit memiliki keuntungan dari aspek biaya dan memastikan bahwa pembelanja yang kurang disiplin tetap dalam batas kemampuannya.

Oleh karena itu, pilihan mana yang lebih baik kartu debit vs kartu kredit sangat bergantung pada karakter dari masing-masing individu.

Loading...
Sumber www.investopedia.com
Tinggalkan komentar