Tipe Trader Forex Apakah Anda: DayTrader, Scalper, Swinger?

0 992

Cara trading seseorang sangat menentukan tipe trader forex seperti apakah dirinya. Apakah Anda seorang DayTrader, Scalper atau Swinger? Berikut ulasan tentang ketiganya.

Setiap trader memiliki karakteristik / gaya trading-nya masing-masing. Hal ini tercermin dari bagaimana dia mengeksekusi perdagangan, seberapa cepat mengharapkan keuntungan, dan aspek lainnya.

Secara umum, ada tiga tipe trader forex yang utama yang mungkin saja salah satunya merupakan bagian dari Anda.

1. DayTrader

Tipe trader forex yang satu ini sangat mengedepankan analisis teknikal dan fundamental sebagai faktor penting dalam aktivitas tradingnya.

Biasanya, seorang DayTrader sangat memperhatikan dengan baik fundamental harian yang ada di kalender ekonomi dan juga analisis teknikal, grafik dan indikator.

Bagi seorang DayTrader, biasanya bisa memperoleh profit 30-50 poin setiap harinya. Jika asumsinya DayTrader melakukan trading 20 hari dan profit 10 kali, dengan target 30 poin profit setiap harinya, maka dia akan mendapatkan 300 poin.

Grafik yang digunakan DayTrader dalam berdagang forex biasanya menggunakan grafik 15 menit sebagai posisi entry dan menggunakan grafik 4 jam sebagai sarana melihat tren secara menyeluruh.

DayTrader profesional biasanya menggunakan / bergabung dengan broker forex berjenis Non Dealing Desk, seperti broker forex ECN, STP Broker, atau DMA Broker.

Karena faktor analisis teknikal dan fundamental yang dipertimbangkan trader tipe ini, terkadang itu menjadi kelemahan baginya. Disiplinnya daytrader bisa menjadi luntur karena entry yang dipaksa masuk. Trader forex dapat mengabaikan sistem / strategi tradingnya karena mengikut berita fundamental maupun tren tertentu.

Tentu saja, kelemahan tersebut dapat diatasi dengan tetap menyandarkan perdagangannya pada sistem / cara trading yang sudah ditetapkan sebelumnya.

2. Trader Swinger

Berbeda dengan tipe trader sebelumnya, seorang trader swinger sangat memperhatikan dengan baik analisis fundamental dalam perdagangannya. Jika sebuah negara ingin menetapkan suku bunga dalam tempo waktu mendatang, maka trader swinger sudah mengantisipinya sejak dini.

Swinger akan melakukan open posisi Buy pada mata uang negara tersebut dengan harapan dapat melakukan ayunan (swing) harga terkait posisinya tersebut.

Tipe swinger sangat concern dengan kondisi ekonomi makro sebagai faktor fundamental yang akan menggerakkan harga hingga 200-300 poin.

Menariknya, seorang swinger dapat membuka posisi lebih dari satu hari untuk mendapatkan profit hingga 100-200 poin. Biasanya, trader ini menggunakan grafik 15 menit untuk membuka posisi entry, dan menggunakan grafik 1 hari untuk tren harga secara keseluruhan.

Trader swinger memperhatikan dengan seksama fundamental forex yang utama (big picture). Mereka sering kali mengabaikan berita fundamental yang sifatnya kecil atau sekilas. Berita fundamental utama tersebut terkadang dapat membuat trader tipe ini floating minus hingga 150 poin. Oleh karena itu, biasanya dibutuhkan modal yang besar untuk menahan posisi dan juga aspek psikologis yang kuat.

Untuk mengatasi kelemahannya, trader swinger sangat cermat menempatkan posisi Buy di harga terendah dan menempatkan posisi Sell di harga tertinggi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan profit secara maksimal.

Broker forex yang biasanya digunakan oleh para trader tipe ini berjenis Dealing Desk Broker (Broker Bandar) yang sudah teregulasi dengan baik. Hal ini disebabkan mereka ingin mendapatkan jaminan keamanan modal uangnya dalam bertransaksi forex, karena biasanya melibatkan modal dalam jumlah besar.

3. Tipe Scalper

Tipe trader forex yang ketiga yaitu scalper. Tipe ini dikatakan sebagai yang pemberani. Bagaimana tidak, tipe trader scalper dapat melihat dengan cermat peluang terkecil di pasar dan mengubahnya menjadi keuntungan.

Tipe trader scalper dapat melihat peluang harga akan naik atau turun dalam hitungan detik. Dengan kata lain, peluang sekecil apapun dapat menjadi profit.

Bagi seorang trader tipe scalper, jika harga berbalik arah dari yang diperkirakan, maka dia akan secepatnya keluar dari pasar.

Analisis yang digunakan adalah teknikal dengan menggunakan grafik terkecil dari periode grafik harga tersebut. Biasanya, seorang scalper akan menggunakan grafik 5 menit dan 15 menit untuk melakukan posisi Buy atau Sell.

Jika ingin melihat tren secara umum, trader ini biasanya menggunakan grafik 1 jam dan 4 jam. Indikator yang digunakan untuk menganalisis tren bagi trader ini, seperti Bolinger Bands, Moving Average, dll.

Trader scalper selektif dalam memilih broker forex. Mereka akan memilih broker terbaik untuk scalping yang dapat mendukung aktivitas trading-nya tersebut. Jika broker tersebut tidak mendukung trading dengan metode scalping, maka dia akan segera keluar dan mencari penggantinya.

Seorang trader scalper harus menguasai analisis teknikal dengan baik, dengan menggunakan indikator tertentu yang menjadi andalannya. Mereka mencari profit cepat dan berhenti trading dengan loss yang minimal, biasanya 5-10 poin.

Loading...
Sumber belajarforex.com
Tinggalkan komentar