Interest Coverage Ratio (Rasio Penutupan Bunga)

0 9,130

Interest coverage ratio merefleksikan berapa kali biaya bunga (interest expense) yang ditutupi oleh laba atau arus kas (cash flow).

Rasio ini menunjukkan besarnya penurunan laba yang masih dapat ditoleransi perusahaan dan masih mampu memenuhi pembayaran bunganya.

Bagaimana rumus interest coverage ratio (rasio penutupan bunga) dan cara menghitungnya?

Ada beberapa rumus rasio penutupan bunga yang bisa digunakan, dua diantaranya:

  1. Laba sebelum pajak dan bunga : Bunga
  2. Arus kas hasil operasi dan bunga : Bunga

Sebagai contoh penggunaan rasio ini.

Interest coverage dianalisis untuk suatu perusahaan berdasarkan informasi yang diperoleh dari 2 tahun operasi perusahaan berikut ini.

19X1
Laba sebelum pajak = $100.000
Arus kas dari operasi = $80.000
Beban bunga = $20.000

19X2
Laba sebelum pajak = $105.000
Arus kas dari operasi = $82.000
Beban bunga = $28.000

Interest coverage ratio yang relevan berdasarkan informasi data perusahaan di atas adalah:

19X1
Interest coverage berdasarkan pendapatan = 6
Interest coverage berdasarkan arus kas dari operasi = 5

19X2
Intereset coverage berdasarkan pendapatan = 4.8
Interest coverage berdasarkan arus kas dari operasi = 3.9

Penurunan dalam interest coverage dari tahun 19X1 ke 19X2 merupakan indikator negatif bagi perusahaan. Ini sangat beralasan karena kurangnya pendapatan dan arus kas dari operasi (cash flow from operation) mampu memenuhi beban bunga.

Penurunan rasio pada tahun kedua akan menimbulkan kekhawatiran kreditor.

Pada tahun 19X2, terdapat $4.80 dalam laba sebelum pajak dan bunga (income before taxes and interest) untuk setiap $1 yang dikeluarkan dalam bunga.

Lebih jauh, $3.90 dalam pendapatan kas (cash earning) adalah jumlah yang tersedia untuk menutupi setiap $1 dalam beban bunga.

Siapa yang menggunakan interest coverage ratio ini dan bagaimana caranya?

interest coverage ratio
Sekilas tentang interest coverage ratio

Pihak manajemen dan kreditor. Suatu perusahaan yang tidak mampu memenuhi beban bunganya berada dalam suatu situasi keuangan yang berbahaya.

Tren dalam interest coverage ratio mengindikasikan berapa banyak beban hutang kena bunga mampu ditangani perusahaan.

Lebih baik menggunakan arus kas dari operasi daripada laba sebelum pajak sebagai basis untuk membandingkan beban bunga. Ini disebabkan karena setiap arus kas mengindikasikan jumlah kas aktual yang dapat digunakan untuk memenuhi beban bunga.

Calon kreditor ingin melihat rasio yang tinggi dari suatu perusahaan, karena rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban bunganya tanpa menyulitkan perusahaan.

Referensi Tambahan:

www.investopedia.com

Loading...
Tinggalkan komentar