Cara Berinvestasi Paling Mendasar dan Jenis Investasinya

0 394

Mempelajari cara berinvestasi yang paling mendasar sama seperti mempelajari bahasa baru. Baik membahas saham, obligasi, properti, emas, dan sarana investasi lain untuk struktur, entitas, tidak mengherankan banyak investor pemula merasa kebingungan dan berada di dunia yang asing.

Kabar baiknya adalah setelah Anda menguasai bahasa dan cara berinvestasi paling mendasar, Anda akan lebih memahami seberapa banyak investasi berperan dalam kehidupan.

Untuk membantu cara berinvestasi Anda paling mendasar, berikut adalah beberapa jenis investasi paling umum yang akan ditemui dalam hidup, yaitu:

  • Saham
  • Obligasi
  • Reksadana
  • Properti / Real Estate
  • Emas

Saham dan Obligasi

Tanpa ragu, memiliki saham adalah cara terbaik untuk membangun kekayaan secara historis. Dan selama lebih dari satu abad, berinvestasi dalam obligasi telah dianggap sebagai salah satu cara paling aman untuk menghasilkan uang. Tetapi bagaimana cara kerja jenis investasi ini?

Investasi saham cukup sederhana, yaitu berbagi kepemilikan di perusahaan tertentu. Ketika memiliki saham Facebook, misalnya, Anda memiliki bagian kecil dari perusahaan tersebut. Harga saham berfluktuasi dengan kekayaan perusahaan, dan juga dengan ekonomi pada umumnya. (Baca lebih lanjut: Apa itu Saham? Mengenal Lebih Dekat Tentang Saham)

Sementara itu, saat membeli obligasi, Anda meminjamkan uang kepada perusahaan atau lembaga yang menerbitkannya. Dapat diandaikan seperti sekolah, misalnya, Anda meminjamkan uang ke yayasan sekolah untuk membangun sekolah menengah baru atau memperbaiki kondisi kelas.

Membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan berarti Anda meminjamkan uang kepada perusahaan itu, yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis.

Berinvestasi di Reksadana

Salah satu cara berinvestasi paling populer untuk memiliki saham dan / atau obligasi adalah melalui reksadana. Bahkan, kebanyakan orang secara statistik cenderung memiliki investasi individu yang berasal dari saham perusahaan melalui reksadana.

Reksadana menawarkan banyak manfaat bagi investor, terutama untuk pemula yang hanya menguasai dasar-dasar investasi. Reksadana cukup mudah dimengerti dan memungkinkan Anda untuk mendiversifikasi investasi di lebih banyak perusahaan.

Namun, reksadana juga memiliki beberapa kelemahan serius yaitu terkait biaya, yang dapat “memakan” profit / laba, dan reksadana dapat meningkatkan tagihan pajak, bahkan dalam setahun ketika tidak menjual saham. (Baca lebih lanjut: Berinvestasi di Reksadana)

Investasi di Properti / Real Estate

Dunia penuh dengan orang-orang yang yakin bahwa properti / real estat adalah satu-satunya investasi paling masuk akal. Apakah Anda sepaham dengan filosofi itu atau tidak, ada lebih banyak cara berinvestasi dari sebelumnya untuk menambahkan real estat / properti ke portofolio investasi.

Ya, Anda dapat membeli rumah sendiri, atau properti untuk disewakan. Tetapi Anda juga dapat membeli sekuritas properti, yang menggabungkan manfaat dari saham dengan properti berupa tanah, pusat perbelanjaan, bangunan apartemen, atau hampir apa pun yang dapat dibayangkan.

Berinvestasi di Emas

Emas salah satu jenis investasi yang sangat digemari oleh banyak kalangan, terutama investor pemula. Berinvestasi emas tergolong mudah, semudah membelinya di toko emas pada saat harga sedang turun dan menjualnya kembali ketika harga sudah naik.

Investasi emas memiliki beragam cara, seperti berinvestasi di emas batangan, emas perhiasan, berinvestasi emas secara online, ataupun dinar emas. (Baca Lebih Lanjut: Investasi emas yang menguntungkan)

Berinvestasi di Entitas Lainnya

Ketika Anda bergerak di luar saham, obligasi, reksadana, properti / real estat dan emas, Anda menghadapi berbagai jenis entitas investasi. Misalnya, jutaan orang tidak akan pernah memiliki saham atau obligasi. Sebaliknya, mereka menginvestasikan uangnya di bisnis keluarga, restoran, toko ritel, atau properti sewaan.

Ya, ini adalah bisnis, tetapi Anda juga harus mempertimbangkan hal tersebut sebagai investasi, dan memperlakukannya sesuai dengan caranya.

Investor yang lebih berpengalaman kemungkinan akan berinvestasi dalam hedge fund atau dana ekuitas swasta di beberapa titik dalam hidup mereka. Sementara itu, investor lain akan membeli saham dari kemitraan terbatas yang diperdagangkan secara umum melalui broker mereka.

Jenis investasi ini dapat memiliki implikasi pajak yang besar, dan penting bagi Anda untuk memahami bagaimana berinvestasi di dalamnya dan dapat menguntungkan, bukan berpotensi membahayakan dompet Anda.

Berinvestasi saat Ekonomi Buruk

Sudah menjadi sifat dunia bahwa terkadang hal buruk terjadi. Ketika kondisi tersebut terjadi pada investasi atau tabungan, Anda tidak perlu panik. Kadang-kadang, Anda perlu terjatuh sebelum dapat menghasilkan uang lagi, dan bertahan sampai resesi berakhir adalah rencana terbaik.

Loading...
Sumber www.thebalance.com
Tinggalkan komentar