5 Dasar Manajemen Keuangan Pribadi untuk Generasi Millennial

0 507

Bagi sebagian besar generasi millennial (atau juga dikenal sebagai generasi Y), manajemen keuangan pribadi bisa jadi sulit dipahami karena mereka tidak memiliki pendidikan dasar mengenai topik ini. Tidak ada kelas tentang manajemen keuangan pribadi di sekolah menengah, perguruan tinggi atau sekolah bisnis yang mengajarkan dasar-dasar melek finansial. Bisa dimaklumi apabila mereka akan ‘tersesat’ tentang topik tersebut.

Manajemen keuangan pribadi harus mudah dimengerti sehingga lebih mudah untuk berhasil. Agar sukses finansial, generasi millennial perlu memahami situasi keuangan pribadi mereka dan beberapa konsep manajemen keuangan pribadi yang mendasar untuk mengembangkan kebiasaan yang lebih baik.

Berikut adalah lima dasar manajemen keuangan pribadi untuk generasi millennial.

1. Menetapkan Sasaran / Tujuan

Pikirkan tentang tujuan jangka pendek dan jangka panjang Anda. Bagi beberapa millennial, pengalaman mungkin lebih penting daripada menabung untuk hal-hal seperti rumah atau pensiun. Tujuan Anda bisa apapun yang diinginkan, tetapi Anda harus mengidentifikasi, mengukur dan memprioritaskannya.

Pikirkan untuk mempertimbangkan tujuan jangka pendek lebih banyak daripada jangka panjang. Anda memiliki lebih banyak waktu daripada yang dilakukan orang tua Anda untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Kompeten dalam Arus Kas

Luangkan waktu dengan arus kas keuangan Anda untuk mengetahui dengan jelas berapa biaya bulanan termasuk hutang pinjaman pendidikan, tagihan kartu kredit dan kewajiban lainnya. Anda harus memiliki rencana untuk ini sebelum Anda melanjutkan ke tahapan berikutnya.

Buat anggaran keuangan pribadi dan lihat apakah Anda dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan. Dengan memahami arus kas finansial pribadi, Anda dapat berdisiplin. Jadi, ketika penghasilan tambahan masuk, Anda dapat menyimpannya dan digunakan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Memiliki Tabungan (Dana) Darurat

Memiliki dana darurat yang bisa menutupi tiga sampai enam bulan biaya hidup sangat penting. Apa pun bisa terjadi dalam hidup ini. Jika Anda kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendadak, dana darurat akan berguna. Anda tentu tak ingin kebingungan pada saat ada kebutuhan mendesak yang datang sementara tak memiliki tabungan darurat.

4. Menabung untuk Meraih Tujuan

Jika telah menguasai langkah-langkah tersebut, Anda dapat terus menabung untuk mencapai tujuan Anda. Beberapa tujuan jangka pendek mungkin memerlukan uang untuk ditabung secara tunai jika Anda tidak mampu mengambil risiko atas uang itu.

Namun, untuk tujuan jangka panjang, seperti pensiun, perlu mengambil beberapa risiko. Bahkan jika Anda tidak dapat menyimpan banyak uang di rekening pensiun, ada sesuatu yang lebih baik daripada tidak sama sekali.

Dan jika ada peluang untuk menghasilkan uang tambahan, cobalah memberikan kontribusi usaha yang serius untuk mendapatkan uang tambahan tersebut.

Anda memiliki banyak waktu sebelum pensiun sehingga dengan mulai menabung sekarang, Anda bisa memanfaatkan efek compounding untuk menumbuhkan aset Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan berinvestasi. (Baca Lebih Lanjut: 5 Peluang Investasi Online untuk Pemula yang Direkomendasikan)

5. Tetap Konsisten

Terserah Anda untuk menentukan apa tujuan keuangan dan bagaimana cara untuk mencapainya. Hal terpenting adalah Anda harus mengendalikan uang Anda.

Bangun kebiasaan memanajemen uang dengan baik yang akan tumbuh bersama Anda seiring kehidupan semakin rumit. Pernikahan, rumah dan anak-anak, semua itu dapat membuat pengelolaan keuangan pribadi Anda lebih rumit. Akan tetapi, jika Anda membangun kebiasaan baik di usia 20-an, maka akan lebih mudah mempertahankannya. Seiring kemajuan karir atau memulai bisnis, Anda juga bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk mencapai tujuan besar itu.

Memahami manajemen keuangan pribadi dan mengembangkan kebiasaan baik adalah kunci bagi generasi millennial berhasil mengelola uang untuk jangka pendek dan panjang.

Referensi artikel “Personal Finance Basics for Millennials” oleh Douglas A. Boneparth, CFP®, AIF®, MBA

Loading...
Sumber www.investopedia.com
Tinggalkan komentar