Kamus Bisnis

Resiko Realisasi Aset (Realization Risk in Asset)

Realization risk adalah risiko yang berkaitan dengan penerimaan kas dari aset. Kualitas asset suatu perusahaan berkaitan dengan derajat kepastian dari berapa dan kapan suatu aset dapat direalisasikan.

Perubahan dalam kualitas aset atau perubahan dalam realisasinya akan menandakan berubahnya laba (profit) dan arus kas (cash flow) perusahaan.

Bagaimana menghitung realization risk in asset (resiko realisasi aset)?

Aset yang memiliki risiko tinggi umumnya terdiri dari intangible asset (aset tak berwujud) dan deferred charges (beban yang ditangguhkan, pembayaran dimuka). Dua perhitungan yang digunakan untuk realisasi resiko aset adalah:

  1. Aset berisiko tinggi terhadap total aset

Aset berisiko tinggi : total aset

2. Aset berisiko tinggi terhadap penjualan

Aset berisiko tinggi : penjualan

Contoh 1. Suatu perusahaan melaporkan bahwa total asetnya sebesar $9.000.000 dan penjualannya mencapai $10.000.000. Termasuk dalam aset tersebut adalah asset berikut ini yang dianggap analis berisiko tinggi:


Deferred moving cost = $400.000
Deferred plant rearrangement cost = $200.000
Receiveable for claim under goverment contract = $100.000
Goodwill = $300.000


Analisisnya sebagai berikut:

Aset berisiko tinggi terhadap total asset = $1.000.000 : $9.000.000 = 11,1%

Aset berisiko tinggi atas total asset = $1.000.000 : $10.000.000 = 10%

Contoh 2. Suatu perusahaan melaporkan piutang sebesar $4.000.000. Termasuk di dalamnya adalah piutang berisiko tinggi berikut ini:


  • Wesel bayar (note receivable) yang muncul dari perpanjangan hutang pelanggan yang tertunggak = $100.000
  • Sumbangan kepada pemerintah asing yang negaranya tidak stabil secara ekonomi dan politik = $200.000

Hasil analisa menunjukkan bahwa $300.000 atau 7,5% dari piutang yang dilaporkan dalam neraca kualitasnya patut dipertanyakan.

Siapa yang menggunakan realization risk in asset dan bagaimana caranya?

Analis Keuangan dan Investor. Analis dapat mengevaluasi dan mengukur kualitas pendapatan (earning) dengan menganalisis aset menurut kategori risiko. Semakin besar jumlah asset perusahaan yang berada dalam kategori berisiko tinggi, semakin rendah kualitas pendapatannya.

Risiko realisasi aset yang tinggi menunjukkan buruknya kualitas pendapatan suatu perusahaan karena kemungkinan penghapusannya (charge-off) di masa mendatang.

Misalkan, realisasi mendatang dari piutang usaha memiliki tingkat probabilitas yang lebih tinggi dibandingkan realisasi mendatang dari goodwill.

Referensi Tambahan: Wikipedia

Portal Investasi

Redaksi Portal Investasi

Disqus Comments Loading...

Artikel Terbaru

Bagaimana Menyusun Anggaran Keuangan Keluarga? Ini Tipsnya

Bagaimana menyusun anggaran keuangan keluarga? Ini salah satu pertanyaan yang dicari dan terkadang tidak semua…

4 tahun yang lalu

7 Manfaat Membuat Anggaran Keuangan Pribadi yang Anda Harus Tahu!

Ada hal terpenting yang bisa dilakukan untuk mengelola uang, yaitu dengan membuat anggaran keuangan pribadi.…

4 tahun yang lalu

Cara Trading di Bursa Saham Agar Sukses

Agar menjadi investor / trader saham sukses, Anda harus mengerahkan upaya maksimal untuk mencapainya. Investor…

4 tahun yang lalu

Rahasia Kebebasan Finansial yang Perlu Anda Ketahui

Tak banyak yang mengetahui tentang rahasia kebebasan finansial. Banyak orang beranggapan bahwa bebas secara finansial…

4 tahun yang lalu

6 Cara Membuat Anggaran Keuangan Pribadi, Mudah dan Cepat

Apabila Anda ingin mengontrol pengeluaran dan mencapai tujuan finansial Anda, maka dibutuhkan anggaran keuangan. Bagaimana…

4 tahun yang lalu

5 Sikap Mental Pengusaha ini yang Perlu Dimiliki untuk Sukses

Ingin menjadi pengusaha sukses? Bisa jadi ini idaman bagi sebagian orang yang bercita-cita menjadi wirausaha.…

4 tahun yang lalu