Resiko Realisasi Aset (Realization Risk in Asset)

0 803

Realization risk adalah risiko yang berkaitan dengan penerimaan kas dari aset. Kualitas asset suatu perusahaan berkaitan dengan derajat kepastian dari berapa dan kapan suatu aset dapat direalisasikan.

Perubahan dalam kualitas aset atau perubahan dalam realisasinya akan menandakan berubahnya laba (profit) dan arus kas (cash flow) perusahaan.

Bagaimana menghitung realization risk in asset (resiko realisasi aset)?

Aset yang memiliki risiko tinggi umumnya terdiri dari intangible asset (aset tak berwujud) dan deferred charges (beban yang ditangguhkan, pembayaran dimuka). Dua perhitungan yang digunakan untuk realisasi resiko aset adalah:

  1. Aset berisiko tinggi terhadap total aset

Aset berisiko tinggi : total aset

2. Aset berisiko tinggi terhadap penjualan

Aset berisiko tinggi : penjualan

Contoh 1. Suatu perusahaan melaporkan bahwa total asetnya sebesar $9.000.000 dan penjualannya mencapai $10.000.000. Termasuk dalam aset tersebut adalah asset berikut ini yang dianggap analis berisiko tinggi:


Deferred moving cost = $400.000
Deferred plant rearrangement cost = $200.000
Receiveable for claim under goverment contract = $100.000
Goodwill = $300.000


Analisisnya sebagai berikut:

Aset berisiko tinggi terhadap total asset = $1.000.000 : $9.000.000 = 11,1%

Aset berisiko tinggi atas total asset = $1.000.000 : $10.000.000 = 10%

Contoh 2. Suatu perusahaan melaporkan piutang sebesar $4.000.000. Termasuk di dalamnya adalah piutang berisiko tinggi berikut ini:


  • Wesel bayar (note receivable) yang muncul dari perpanjangan hutang pelanggan yang tertunggak = $100.000
  • Sumbangan kepada pemerintah asing yang negaranya tidak stabil secara ekonomi dan politik = $200.000

Hasil analisa menunjukkan bahwa $300.000 atau 7,5% dari piutang yang dilaporkan dalam neraca kualitasnya patut dipertanyakan.

Siapa yang menggunakan realization risk in asset dan bagaimana caranya?

Analis Keuangan dan Investor. Analis dapat mengevaluasi dan mengukur kualitas pendapatan (earning) dengan menganalisis aset menurut kategori risiko. Semakin besar jumlah asset perusahaan yang berada dalam kategori berisiko tinggi, semakin rendah kualitas pendapatannya.

Risiko realisasi aset yang tinggi menunjukkan buruknya kualitas pendapatan suatu perusahaan karena kemungkinan penghapusannya (charge-off) di masa mendatang.

Misalkan, realisasi mendatang dari piutang usaha memiliki tingkat probabilitas yang lebih tinggi dibandingkan realisasi mendatang dari goodwill.

Referensi Tambahan: Wikipedia

Loading...
Tinggalkan komentar