Jenis Jenis Investasi Utama yang Perlu Diketahui

0 256

Memahami kata “investasi” itu sendiri, seringkali dikacaukan dengan penggunaan yang tidak tepat. Kebanyakan orang menyebut saham dan obligasi sebagai investasi. Akan tetapi, tidak jarang orang yang melakukan “investasi” di bidang pendidikan, kendaraan, atau bahkan peralatan elektronik. Apa sebenarnya jenis jenis investasi yang ada?

Dalam artikel ini, terdapat jenis jenis investasi yang mendasar serta beberapa aspek yang jelan bukan termasuk investasi, tidak peduli jika itu banyak digunakan.

Jika didefinisikan, kata investasi itu sendiri bermakna sesuatu yang dibeli dengan uang dengan harapan menghasilkan pendapatan atau laba. Secara garis besar, investasi dapat dikelompokkan menjadi 3 yang utama, yakni investasi kepemilikan, investasi pinjaman, dan setara kas (cash equivalent).

Berikut jenis jenis investasi yang paling mendasar.

Investasi Kepemilikan

Jenis investasi kepemilikan adalah tipe / jenis yang terlintas di pikiran sebagian besar orang saat menyebut kata “investasi” itu sendiri. Ya, jenis ini merupakan jenis investasi yang paling menguntungkan, tetapi tidak stabil.

Beberapa contoh investasi kepemilikan, diantaranya:

a. Saham

Secara harfiah, saham merupakan sertifikat yang menyatakan bahwa seseorang memiliki sebagian kepemilikan dari perusahaan. Sedangkan penggunaan lebih luas yaitu semua sekuritas yang diperdagangkan, dari futures ke swap mata uang, merupakan investasi kepemilikan. Walaupun Anda memiliki hanya sebuah kontrak saja.

Saat Anda membeli salah satu dari jenis investasi ini, maka Anda mempunyai hak sebagian nilai perusahaan atau hak dalam melakukan tindakan tertentu (seperti kontrak berjangka).

Laba direalisasikan (atau tidak) yang Anda harapkan yaitu dengan cara pasar menilai aset yang Anda miliki haknya tersebut. Sebagai contoh, jika Anda mempunyai saham di perusahaan Apple (AAPL) dan perusahaan membukukan rekor profit, maka investor lainnya juga akan memburu saham Apple.

Permintaan investor-investor akan saham Apple tersebut akan menaikkan harga saham, meningkatkan laba Anda jika memilih untuk menjual saham yang Anda miliki.

b. Bisnis

Uang yang dimasukkan dalam rangka memulai dan menjalankan bisnis disebut sebagai investasi. Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan salah satu jenis investasi tersulit dibandingkan jenis lainnya karena dibutuhkan bukan sekedar uang.

Oleh karena itu, jenis ini merupakan salah satu jenis investasi kepemilikan dengan potensi pengembalian yang sangat besar. Seorang wirausahawan dapat menciptakan produk atau layanan dan menjualnya kepada orang lain.

Jika sukses, wirausahawan tersebut mendapatkan kekayaan pribadi yang besar. Sebut saja Bill Gates, pendiri Microsoft, salah satu orang terkaya di dunia karena kepemilikan bisnis pribadinya.

c. Properti / Real Estate

Yang dapat dikategorikan dalam jenis investasi yang satu ini adalah rumah, apartemen, atau jenis tempat tinggal lainnya yang dibeli untuk disewakan. Atau, Anda membeli properti, memperbaikinya, dan menjual kembali itulah investasi.

Namun, jika Anda membeli rumah untuk ditinggali, itu merupakan hal yang berbeda karena pemenuhan kebutuhan mendasar. Properti yang dibeli dalam rangka memenuhi kebutuhan akan tempat untuk berteduh, walaupun nilainya akan meningkat seiring waktu. Akan tetapi, tujuan utamanya bukan dibeli dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan.

Terjadinya krisis properti dan hipotek pada tahun 2008 adalah ilustrasi terbaik tentang bahaya menjadikan tempat tinggal utama Anda sebagai sebuah investasi.

d. Benda-benda koleksi dan berharga

Jika Anda memiliki benda-benda koleksi antik dan berharga, seperti lukisan Da Vinci, emas, gitar / benda lain legendaris, itu dapat dikatakan sebagai investasi kepemilikan. Asalkan, tujuan Anda membeli benda-benda tersebut untuk menjualnya kembali dan mendapatkan keuntungan.

Logam mulia seperti emas dan benda-benda koleksi bisa jadi bukan merupakan investasi yang baik karena banyak alasan. Akan tetapi, hal tersebut tetap dapat dikategorikan sebagai investasi.

Seperti halnya rumah, benda-benda tersebut berisiko mengalami penyusutan fisik (kerusakan) sehingga membutuhkan biaya dan juga butuh penyimpanan, yang akhirnya baru menghasilkan keuntungan.

Investasi Pinjaman

Investasi jenis ini merupakan salah satu jenis investasi yang memungkinkan bagi Anda untuk menjadi seperti bank. Investasi ini memiliki kecenderungan risiko yang lebih rendah dibandingkan investasi kepemilikan, tetapi tingkat pengembaliannya jauh lebih rendah.

Sebagai contoh yang dikategorikan sebagai investasi pinjaman adalah obligasi. Jika Anda memiliki obligasi yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, maka Anda akan mendapatkan bayaran dengan jumlah yang telah ditentukan, untuk periode tertentu.

Jika dibandingkan dengan saham, selama periode yang sama, nilainya bisa naik 2-3 kali lipat daripada obligasi. Jika perusahaan bangkrut, pemegang obligasi masih mendapatkan uangnya sedangkan pemegang saham seringkali tidak mendapatkan apapun.

a. Rekening Tabungan

Walaupun Anda tidak memiliki aset apapun selain rekening tabungan, Anda masih bisa disebut sebagai investor. Pada dasarnya, Anda meminjamkan uang ke bank, yang akan dibagikan kembali dalam bentuk pinjaman.

Pengembalian untuk tabungan saat ini sangat rendah, tetapi seiring dengan potensi risikonya yang juga rendah karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

b. Obligasi

Jenis investasi obligasi merupakan jenis serba guna dalam berbagai macam investasi, mulai dari obligasi perusahaan, obligasi internasional, CDS. Tingkat pengembalian dan risikonya bervariasi diantara berbagai jenis oblgiasi.

Akan tetapi, secara menyeluruh investasi pinjaman memiliki risiko yang lebih rendah dan juga tingkat pengembalian rendah dibandingkan investasi kepemilikan.

Setara Kas

Ini merupakan salah satu jenis investasi yang “sebagus uang tunai”, maksudnya jenis ini mudah dikonversi kembali menjadi uang tunai.

a. Dana Pasar Uang

Dengan berinvestasi di dana pasar uang, tingkat pengembalian sangat kecil (sekitar 1-2 persen), tetapi risikonya juga rendah. Dana pasar uang juga lebih likuid dibandingkan investasi lainnya.

Ini artinya, dengan dana pasar uang Anda bisa menulis cek penarikan dari rekening pasar uang sama seperti rekening giro.

Lalu, bagaimana dengan investasi pendidikan?

Pendidikan banyak disebut sebagai investasi dan berkali-kali membantu seseorang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Dalam beberapa kasus, ini dapat dibuat seperti “menjual” pendidikan layaknya layanan bisnis kecil dengan imbalan mendapatkan penghasilan seperti investasi kepemilikan.

Secara teknis, pendidikan tidak dapat dikategorikan sebagai investasi. Agar lebih jelas, kita harus menghindari absurditas dalam sesuatu yang diklasifikasikan sebagai investasi.

Seseorang akan “berinvestasi” jika membeli barang yang berpotensi membuat orang tersebut lebih produktif. Ini merupakan upaya memperluas makna investasi menjadi pembelian, alih-alih pendidikan, sehingga mengaburkan makna aslinya.

Contoh Barang ini Bukan Investasi

Pembelian Konsumsi

Beberapa barang konsumtif seperti ponsel, mobil, motor, tempat tidur, televisi, dan barang apapun yang berpotensi terdepresiasi seiring waktu dan penggunaan, bukan termasuk investasi.

Contoh sederhana, Anda tidak berinvestasi untuk dapat tidur nyenyak dengan membeli bantal busa. Kecuali Anda seseorang yang terkenal, Anda tak bisa mengharapkan seseorang untuk membeli bantal tersebut lebih mahal dari pembelian awal.

Kesimpulan

Jenis jenis investasi yang paling mendasar ada tiga, yakni kepemilikan, pinjaman dan juga setara kas.

Tidak ada kategori / jenis investasi keempat seperti pembelian konsumsi. Dapat dikatakan, itu merupakan bagian iklan yang cerdik dalam menghilangkan rasa bersalah karena pembelian impulsif. Banyak iklan menyebutkan, Anda tidak menghabiskan uang – Anda berinvestasi!

Hal yang paling menentukan apakah pembelian tersebut berpotensi menghasilkan laba kembali. Kata yang perlu digarisbawahi adalah “potensi” karena tidak setiap investasi dapat menghasilkan uang.

Untuk menghasilkan uang dengan berinvestasi, dibutuhkan penelitian dan evaluasi investasi yang berbeda-beda. Tidak cukup hanya dengan mengetahui mana yang termasuk jenis investasi, mana yang bukan investasi.

Loading...
Sumber www.investopedia.com
Tinggalkan komentar