Kita pasti sudah tak asing dengan istilah diskon. Di aktivitas keseharian, terutama saat berbelanja, seringkali berinteraksi dengan banyak barang-barang diskon. Tak hanya itu, istilah diskon juga digunakan di dalam bisnis, investasi, aset keuangan. Jadi, apa itu diskon sebenarnya? Berikut definisi dan penjelasannya lebih lengkap.
Diskon adalah proses menentukan nilai sekarang dari pembayaran atau arus pembayaran yang akan diterima di masa depan. Mengingat nilai waktu uang, rupiah lebih berharga hari ini daripada besok. Diskon adalah faktor utama yang digunakan dalam menentukan harga untuk arus kas esok.
Misalnya, pembayaran kupon yang ditemukan dalam obligasi biasa didiskontokan oleh tingkat suku bunga tertentu dan ditambahkan bersamaan dengan nilai nominal diskon untuk menentukan nilai obligasi saat ini.
Dari perspektif bisnis, aset tidak memiliki nilai kecuali dapat menghasilkan arus kas di masa depan. Saham membayarkan dividen. Obligasi membayar bunga, dan proyek memberi investor arus kas masa depan yang bertambah. Nilai arus kas masa depan dalam persyaratan hari ini dihitung dengan menerapkan faktor diskon terhadap arus kas masa depan.
Saat mobil dijual dengan potongan seharga 10%, itu merupakan diskon harga mobil. Konsep diskon yang sama digunakan untuk menilai dan mendasarkan aset keuangan.
Misalnya, nilai diskon, atau nilai sekarang, adalah nilai dari obligasi hari ini. Nilai masa depan adalah nilai obligasi pada suatu waktu di masa depan. Perbedaan nilai antara masa depan dan masa kini tercipta dengan mendiskontokan masa depan kembali ke masa kini dengan menggunakan faktor diskon, yang merupakan fungsi dari waktu dan tingkat suku bunga.
Misalnya, obligasi dapat memiliki nilai nominal sebesar $ 1.000 dan dibanderol dengan diskon 20%, yaitu $ 800. Dengan kata lain, investor dapat membeli obligasi hari ini dengan harga diskon dan menerima nilai nominal penuh obligasi pada saat jatuh tempo. Perbedaannya adalah pengembaliannya kepada investor. Diskon yang lebih besar menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar, yang merupakan fungsi dari risiko.
Secara umum, diskon yang lebih tinggi berarti ada tingkat risiko yang lebih besar terkait dengan investasi dan arus kas masa depannya. Sebagai contoh, arus kas dari pendapatan perusahaan didiskontokan kembali dengan biaya modal pada model arus kas terdiskon (discounted cash flow).
Dengan kata lain, arus kas masa depan didiskontokan kembali pada tingkat yang sama dengan biaya untuk memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membiayai arus kas. Tingkat bunga yang lebih tinggi yang dibayarkan pada hutang juga setara dengan tingkat risiko yang lebih tinggi, yang menghasilkan diskon lebih tinggi dan menurunkan nilai obligasi sekarang.
Memang, obligasi ‘sampah’ dijual dengan harga diskon tinggi. Demikian juga, tingkat risiko yang terkait dengan saham tertentu, yang ditunjukkan sebagai beta dalam model penetapan harga aset modal, berarti diskon yang lebih tinggi, yang menurunkan nilai sekarang dari saham.
Artikel “Apa itu Diskon? Berikut Definisi & Penjelasannya” diterjemahkan dari artikel asli di www.investopedia.com.
Bagaimana menyusun anggaran keuangan keluarga? Ini salah satu pertanyaan yang dicari dan terkadang tidak semua…
Ada hal terpenting yang bisa dilakukan untuk mengelola uang, yaitu dengan membuat anggaran keuangan pribadi.…
Agar menjadi investor / trader saham sukses, Anda harus mengerahkan upaya maksimal untuk mencapainya. Investor…
Tak banyak yang mengetahui tentang rahasia kebebasan finansial. Banyak orang beranggapan bahwa bebas secara finansial…
Apabila Anda ingin mengontrol pengeluaran dan mencapai tujuan finansial Anda, maka dibutuhkan anggaran keuangan. Bagaimana…
Ingin menjadi pengusaha sukses? Bisa jadi ini idaman bagi sebagian orang yang bercita-cita menjadi wirausaha.…