Biaya Operasional Mobil

0 312

Anda tahu tidak bedanya mal dengan jalan raya? Jawabannya cuma satu: sama saja. Kok? Coba Anda masuk ke mal. Pasti Anda berhadapan dengan barang-barang yang di-display di etalase toko. Cepat atau lambat Anda akan punya keinginan untuk membeli salah satu diantara barang-barang tersebut, kan? Sedangkan jika Anda berada di jalan raya, Anda akan berhadapan dengan mobil-mobil yang berseliweran. Cepat atau lambat Anda juga akan punya keinginan untuk memiliki salah satu jenis mobil tersebut. Untuk masalah ini, antara mal dengan jalan raya sama saja, kan?

Anda pernah datang ke show room mobil terbesar di kota Anda? Kalau pernah, sebenarnya show room mobil terbesar yang ada di kota Anda bukan yang pernah Anda kunjungi, tetapi yang Anda lalui setiap hari yakni, jalan raya. Di Jakarta misalnya, saya hampir melihat mobil-mobil bagus yang berkeliaran, entah di Jl. Sudirman atau di Jl. Sisingamangaraja. Dan setiap kali saya melewati jalan-jalan tersebut, saya seolah membayangkan diri saya berada di sebuah mal yang penuh dengan barang-barang bagus yang dipajang.

Terlepas dari ada atau tidaknya uang di rekening bank, banyak orang yang memiliki keinginan untuk punya mobil entah yang bekas atau gres dari dealer. Jangankan Anda, saya pun kepengen. Setiap saat, kalau saya pergi ke luar rumah, entah untuk bekerja, meeting dengan klien atau sekadar jalan-jalan dengan istri, saya selalu melihat mobil-mobil bagus berkeliaran di jalan. Dan saya selalu berpikir untuk memiliki salah satu diantaranya. Mungkin tidak harus merek-merek yang bagus, tetapi mobil-mobil keluarga yang desainnya menarik dan cukup lincah bila dipakai di dalam kota.

Sekarang, bagaimana dengan Anda? Kalau saya sih memang butuh mobil. Paling tidak dengan mobil itu, saya bisa lebih enak datang ke kantor serta bisa berjalan-jalan dengan pasangan saya dan anak-anak saya setiap Sabtu dan Minggu.”

Bagi Anda yang berkata demikian, syukur kalau begitu. Ini berarti, Anda memang benar-benar butuh mobil. Tapi, ada juga beberapa diantara Anda yang mengatakan: “Psst… saya sebetulnya enggak butuh-butuh amat. Wong nyetir saja saya nggak bisa. Pergi ke tempat kerja, cukup naik angkot. Cuma 30 menit lagi.”

Buat Anda yang berkata seperti ini, mungkin Anda memang tidak butuh mobil. Justru akan menjadi pemborosan, jika Anda punya mobil.Tapi jangan salah, banyak orang punya mobil, kendati tidak butuh. Ini bisa terjadi karena gengsi. “Tetangga saya sudah punya mobil. Saudara saya ada mobil juga. Masak kita tidak punya mobil.”

Kalau memang Anda punya uang dan memang butuh kendaraan roda empat, memang tak ada salahnya membeli mobil. Namun jika Anda memang belum butuh, sebaiknya keinginan tersebut ditunda dulu. Pasalnya, ada tiga hal yang menjadi konsekuensi yang harus Anda penuhi akibat dari pembelian mobil. Tiga pos pengeluaran ini yang harus Anda keluarkan. Belum termasuk biaya tidak wajib, seperti penambahan aksesori agar mobil lebih cantik dan Anda pun nyaman di perjalanan.

  • Biaya Operasional Ini sudah pasti. Kalau Anda punya mobil, pasti akan ada biaya operasional yang harus Anda bayar. Mobil butuh bahan bakar yang harus Anda isi 3 – 4 hari sekali. Belum lagi kalau Anda datang ke mal, ada biaya parkir yang hitungannya per jam. Anda pernah datang ke lokasi wisata dimana mobil juga ditarik bayaran? Walau tidak bisa menikmati sarana atau keindahan wisata, mobil yang Anda tumpangi pun harus membayar tiket masuk.

Ah, biaya-biaya itu mah kecil… Begitu mungkin kata Anda. Eit… jangan lupa lho, bahwa yang namanya biaya-biaya pasti akan naik setiap tahunnya. Cepat atau lambat, harga BBM pasti akan naik. Begitu juga dengan biaya parkir, tiket masuk lokasi wisata. Anda siap enggak membayarnya?

  • Biaya Perawatan Rutin Jika Anda punya mobil, maka Anda juga harus siap untuk merawat mobil itu. Anda perlu mengganti rutin suku cadang tertentu dan oli setiap mobil Anda sudah berjalan beberapa ratus / ribu kilometer. Mencuci setiap 1 – 2 hari sekali, dan segala macam tetek bengek perawatan rutin lainnya. Semua itu butuh biaya yang akan memperbesar pengeluaran bulanan Anda. Anda siap?
  • Biaya Perbaikan Kadang-kadang, ketidaktahuan kita sebagai orang awam dalam merawat mobil bisa membuat mobil cepat rusak dan harus dibetulkan. Sebagai pemilik mobil, kita sering tidak bisa melakukan kontrol atas suku cadang apa yang perlu atau harus diganti.

Ini bisa dimengerti karena komponen di mobil Anda banyak sekali, kan? Mungkin tali kipasnya sudah harus diganti atau kampas remnya sudah uzur serta kemungkinan- kemungkinan lain. Jika tidak segera diganti akan mengakibatkan kerusakan pada mobil. Dan ketika kita membawanya ke bengkel untuk diperbaiki, orang bengkel mengatakan: “Ibu sih, enggak pernah bawa ke sini, jadinya plat koplingnya aus deh. Makanya mobilnya jadi rusak…” Tuh, kan? Mana saya tahu kalau itu gara-gara pelat koplingnya?

Tahu atau tidak, mobil Anda sudah keburu rusak. Anda pun harus membayar biaya perbaikan supaya mobil Anda bisa jalan lagi. Dan yang namanya biaya pembetulan mobil, kadang-kadang tidak selalu murah lho.

Jadi, pikirkan dulu konsekuensi yang harus Anda hadapi kalau Anda membeli mobil. Membeli mobil bukan hanya mengeluarkan uang untuk menebus mobil tersebut, tetapi juga harus menambah pengeluaran bulanan Anda untuk membayar biaya operasional, perawatan, dan perbaikan. Jangan beli mobil kalau Anda memang tidak butuh. Tapi kalau Anda memang betul-betul membutuhkannya dan penghasilan Anda mencukupi untuk membayar pengeluaran bulanannya, sudah saatnya Anda tidak khawatir kehujanan dan kepanasan di perjalanan.

Dikutip dari Tabloid NOVA No. 835/XVI

Penulis: Safir Senduk

Loading...
Tinggalkan komentar